Kejutan dulu, lalu Keteraturan
Kata orang bijak, kita itu mempunyai 2 macam kecenderungan ritme hidup ; yaitu ...
Pertama, kecenderungan untuk hidup teratur seperti makan 3 kali sehari pagi, siang dan malam, atau kita setiap hari belajar atau bekerja, atau misalnya juga kita ingin mengatur perabotan rumah secara tertata dan rapi dan sebagainya. Apa jadinya jika kita hidup tidak teratur? Misal makan seenaknya saja kadang makan kadang tidak (bukan termasuk puasa atau shaum lho), atau barang-barang di dalam rumah diletakkan berpindah-pindah tiap hari atau berantakan, akan mengganggu sekali irama kegiatan kita sehari-harinya. Ini ada pada Otak Kiri.
Kecenderungan kedua adalah, kita senang dengan hal-hal baru, misal kita bosan dengan penataan perabotan rumah, maka suatu saat kita ganti, atau bila dia seorang pelajar yang dia belajar setiap hari mungkin dia jenuh, maka ada hari-hari libur untuk penyegaran, seperti bertamasya ke pantai, naik gunung, dan sebagainya. Ini ada pada Otak Kanan.
Demikianlah, kecenderungan ritme hidup kita yaitu antara dua hal ; keteraturan dan hal-hal yang baru.
Kecenderungan ini bisa kita gunakan untuk mennyiasati sulitnya dalam memulai menulis. Ketika sudah menemukan suatu ide tema dalam menulis, maka yang kita lakukan pertama kali adalah memakai kecenderungan ingin hal-hal baru. Jangan tunda dan gak pake lama untuk memulainya.
Langsung tulis!
Tak usah berpikir bagaimana susunan katanya bagus apa tidak, atau susunan alinea (paragraf) sudah tertata apa belum, atau pilihan katanya sudah bagus apa tidak. Jangan berpikir itu dulu, tetapi tulis apa yang ada dalam ingatan dan dalam hati, ungkapkan semua, keluarkan semua ... tulis, tulis dan tulis terus. Dan ingat jangan berhenti sebelum apa yang ada dalam hati tertuang semua.
Kalau tidak begini kita tidak akan segera mulai, percayalah kita tidak akan mulai!
Setelah semua telah tertuangkan pada kertas, simpan tulisan itu. Endapkan beberapa hari. Setelah beberapa hari, maka kita buka lagi tulisan kita itu, lalu kita baca lagi. Nah, baru sekarang kita pakai kecenderungan kita yang suka dengan hal-hal teratur. Kita periksa pilihan katanya apakah sudah tepat atau belum. Jika belum tepat, maka kita pilih kata yang tepat (kita butuh Kamus Sinonim atau Kamus Tesaurus kata untuk kebutuhan ini), atau jika susunan kalimat masih kurang teratur, maka kita atur lagi, atau paragraf yang kurang pas urutannya kita urutkan lagi, dan sebagainya.
Nah, jadi khan?
Untuk bisa, kita musti memulai, bukan untuk memulai, kita musti bisa dahulu.
Posting Komentar untuk "Kejutan dulu, lalu Keteraturan"