#05 Elemen Kisah Inspiratif: Latar
Alur dalam suatu narasi tidaklah bisa terjadi di dalam suatu kehampaan. Haruslah ada waktu, dan ada pula tempat kejadian berlangsung. Dengan kata lain, bahwa alur itu mampunyai 'latar waktu' dan 'latar tempat'. Ada pula latar-latar lainnya.
Sering kita membaca cerita yang katanya terjadi di Jakarta, waktunya kira-kira masa kini, tapi kita temukan orang-orang yang terlibat di dalamnya tidak bertindak tanduk seperti orang Jakarta. Suasananyapun tidak menggambarkan suasana kota Jakarta. Cerita begini dapat dengan mudah diganti lokasinya dengan tempat lain, seperti di Kuala Lumpur, Madinah, atau yang lainnya. Dan, waktunyapun bisa diganti menjadi masa sebelum kemerdekaan Indonesia, atau zaman Reformasi tanpa banyak mengubah jalan cerita.
Ada yang salah dalam cerita tersebut. Latarnya tidak jelas atau tidak tajam.
Di samping kita harus menyajikan latar tempat dan waktu yang tajam, kita masih harus menyajikan latar-latar lain yang membenarkan dan memberi kesaksian bahwa memang disanalah kejadian itu. Tidak cukup dengan menyebut-nyebut 'Jakarta' saja lantas kisah itu 'terasa' seperti di Jakarta. Untuk itu kita butuh latar sosial, latar budaya, latar ekonomi, latar politik yang sedang berlangsung dan latar-latar lainnya.
Ini semua harus jelas dan tajam, begitu tajamnya sampai-sampai cerita tersebut tidak bisa dipindah lokasinya dan waktunya.
Warna Lokal
Semua latar yang dibutuhkan dalam suatu Narasi, baik latar tempat, waktu, sosial, budaya dan sebagainya dapat dikatakan dengan satu istilah yaitu : Warna Lokal.
Terkadang penulis memasukkan dialek setempat terutama di dalam percakapan atau dialog yang terjadi di antara tokoh-tokoh dalam Narasi. Tentu saja, karena ini cerita nyata maka dialog yang penulis masukkan haruslah benar-benar terjadi. Dan, ini sangat mungkin terjadi kita mengalami suatu kejadian di Jawa misalnya maka terkadang ada dialog dalam bahasa Jawa. Semua ini dengan tujuan untuk mempertajam Warna Lokal, sehingga cerita tersebut tidak dapat dipindah begitu saja lokasinya dan waktunya.
Akan tetapi yang perlu dijaga adalah jangan sampai terlalu banyak bahasa setempat sehingga dialog tidak lagi dimengerti oleh pembaca. Kalaupun kenyataannya dalam dialog banyak menggunakan bahasa setempat, dapat kita sertakan terjemahannya dalam bahasa Indonesia.
Posting Komentar untuk "#05 Elemen Kisah Inspiratif: Latar"