Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Emosi dahsyat

Yuk copy, sebarkan! Boleh 'tuk status & dicrop kok!
            Pernah, suatu ketika aku akan membuka suatu baut, tetapi enggak ada kunci pas yang pas. Akhirnya memakai alat yang namanya: tang. 

            Tahu tang 'khan? Masa gak tahu?            

            Tang yang kupakai adalah, standart punya mobil. Ternyata tidak seperti tang pada umumnya, tang standar mobil itu pegangannya tidak ada pelapis karetnya.
            Ketika aku pergunakan, ternyata aku enggak cukup kuat menggenggam pegangan tang tersebut. Mengapa? Ya, karena pegangan tang yang tidak berlapiskan karet itu cukup membuat sakit tangan. 'Khan musti semakin kencang aku memegangnya. 
            Karena, jika cengkeramanku tidak kencang, bagaimana tang dapat juga dapat mencengkeram dan menggigit baut secara lekat, sehingga baut dapat berputar?
         Setelah aku pikir-pikir,  ternyata kekuatan genggaman tanganku  melemah karena telapakku sangat sakit ketika menekan tangkai tang yang tanpa pelapis karet. Semakin ditekan, semakin sakit, semakin melemah. Padahal yang diinginkan semakin ditekan, semakin kuat.

            Sistem teknis kerja justru berlawanan dengan tujuan yang dikehendaki, karena tidak didukung oleh perasaan dan emosi. Emosi justru merasakan kesakitan.

            Wal hasil, aku mengambil lap kaus bekas untuk melapisi telapak tangan. Dan,  ketika telapak tangan menggenggam tidak terasa sakit, cengkeraman semakin kuat terhadap baut. Akhirnya baut berputar.

            Rasa sakit atau emosional kita ternyata mempengaruhi tenaga dan semangat kita dalam melakukan sesuatu. Dalam hal-hal lain pun juga begitu. Maka, jangan sepelekan dorongan-dorongan naluri dan perasaan dalam melakukan sesuatu. Selaraskan, bersamakan antara semangat perasaan kita dengan program-program kerja dan rencana-rencana besar kita.

            Kesukaan kita pada sesuatu juga akan mempengaruhi aplikasi rencana-rencana kita. Banyak hal kecil-kecil jika kita renungkan mengandung permasalahan besar. 

            Bagi seorang penulis hal-hal kecil tersebut bukan sesuatu yang sepele. Bahkan merupakan hal yang patut dipermasalahkan. Seorang penulis memang kadang dia "autis", berkhayal, berimajinasi dalam dunianya sendiri.

            Namun, jangan autis senyum-senyum sendiri. Akan berefek pada sekeliling kita. Heboh!
www.sketsarumah.com
www.sketsarumah.com Mendesain kebiasaan BELAJAR ilmu syar'i dengan MENULISkannya, diretas bersama teman setia kopi di studio sketsarumah.com.

Posting Komentar untuk "Emosi dahsyat"

Menjadi Penulis Terampil
Hanya dari kebiasaan menulis sederhana
Motivasi Menulis

Gimana nih! memulai menulis

Motivasi Menulis
Kejutan dulu,
lalu Keteraturan

Bahasa Indonesia
Belajar
tentang Kalimat

Motivasi Menulis

Merekam objek ide tulisan

Bahasa Indonesia
Belajar
Menulis Artikel

Bahasa Indonesia
Belajar
tentang Kata

Motivasi Menulis
Agar Menulis
tidak Lumpuh

Bahasa Indonesia
Belajar
Gaya Bahasa

menulis.sketsarumah.com
Seputar #sejarahislam #biografi #salafushshalih #caramenulis #deskripsi , #eksposisi , #artikel , #essay , #feature , #ceritanyata , #cerpen nonfiksi , #novel nonfiksi , #kisah inspiratif , #biografi inspiratif di studio www.sketsarumah.com.

Ikuti yuk!
Telegram: t.me/menulissketsarumah_com
Twitter: twitter.com/menulisketsarmh

Simpan yuk!
WhatsApp: wa.me/+6285100138746 dengan nama: www.sketsarumah.com