Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

#12 Analisis Kisah Inspiratif "Gentar"



          Sebentar! jika belum membaca Kisah Inspiratif tentang peristiwa Merapi meletus dengan judul "Gentar" KLIK /TAP > disini

          Kisah Inspiratif tersebut pernah diberi judul Merapi meletus!

            Narasi ini sebetulnya judulnya bukan itu, tapi judulnya adalah "Gentar". Namun, karena waktu sekitar kejadian meletusnya Merapi di tahun 2010 itu keyword yang banyak di ketik di Google Search adalah "merapi meletus", sehingga agar tertangkap oleh banyak orang dalam pecarian berita waktu itu, akhirnya diberi judul "Merapi meletus!"

Latar

            Tinjauan dari sisi 'latar', latar waktu sudah jelas karena begitu penulis menulis langsung dimulai dengan: 

Kamis, malam Jum'at 4 November 2010

            Adapun latar tempat, memang kurang sempurna, karena tidak ada dialek Jawa dalam dialog karena memang rata-rata warga banyak berstatus pendatang, sehingga mayoritas memakai bahasa Indonesia. Akan tetapi, sebetulnya masih bisa di siasati dengan ada keterangan tambahan misalnya, perkataan pak Nur, 

"O...ada...ada...!" jawab pak Nur dengan logat Jawanya yang kental.

            Adapun latar lainnya belum bisa tercantum, karena memang narasi ini sangat pendek.

Konflik

            Narasi ini teah memenuhi syarat sebagai Narasi Sempurna, walaupun sangat pendek. Di dalam cerita tersebut ada Kejadian, Tokoh-tokoh, dan Konflik semuanya bergabung menjadi satu Alur Cerita.

            Konflik yang terjadi adalah antara manusia dengan alam. Konflik-konflik kecil telah berlangsung sejak awal, yaitu: 

Kegundah gulanaan hati menghadapi suasana gunung meletus, yang konflik itu terus terjadi pada ketegangan-ketegangan mencari atau meminta lilin yang habis ke tetangga. Konflik terjadi klimaks ketika narator tertidur, dan terkejut bangun mengira adanya wedhus gembel kabut vulkanik. Walaupun itu hanya di angan-angan itu sdh cukup memicu klimaks, karena emosi pembaca telah dari awal dihantar ketegangan-ketegangan suasana yang terjadi. Dan klimaks berakhir dengan adanya berita kematian para relawan yang bertugas karena amukan wedhus gembel.

Pelajaran (Ibroh), Pesan atau Amanat

            Dalam Narasi, pembaca tanpa terasa sedang diajak mendapatkan pelajaran atau ibroh dari suatu kejadian. Dalam Merapi meletus! ada hal yang tersirat yang sebetulnya itulah tujuan penulis untuk mengajari pembaca tanpa terasa. Dimana, ibroh tersebut tidak perlu dijelaskan apa yg menjadi pelajaran dalam kisah tersebut. Tetapi tanpa terasa menancap dalam sanubari para pembaca. Penulis hanya 'meminjam' fakta kejadian sebagai alat untuk menggurui. Ada istilah "menempeleng orang tapi pakai tangan orang". Kira-kira itulah permisalannya. 

            Lalu apa ibroh dalam Merapi meletus!?

            Bencana alam itu adalah adzab (hukuman) dari Allah atas dosa-dosa manusia dan menjadi momen menakut-nakuti manusia agar takut kepada Sang Pencipta.

Akhir mengait Awal

            Di bagian awal, telah langsung men deskripsi kan suasana malam yang mencekam ketika gunung Merapi meletus. Dan setidaknya pembaca sudah mengira-ngira akhir dari cerita ini.

            Ini lah yang di sebut sebagai bagian akhir yang mengait di awal. Dimana akhir cerita ada nya klimaks akibat Merapi meletus, yang pembaca akan berkata dalam hatinya,

"Oh iya akhirnya seperti itu sampai ada relawan tewas akibat keganasan wedhus gembel ...ya jelas saja awalnya saja sudah mencekam..."

            Kemudian setelah klimaks, ada berita korban relawan tewas dalam tugas. Kondisi klimaks mereda, dengan suasana sedih berkabung.

Dialog

            Dialog yang menggambarkan tajamnya suasana yang terwujud dari ungkapan-ungkapan seperti,

"Haaaah!!!" aku terbangun. (bangun dalam keadaan terkejut)

"Sebentar !" suara pak Nur makin terdengar jelas...(menjawab sambil berjalan mendekati narator)

Dan sebagainya .

            Untuk masalah dialog, tetap harus sesuai apa yang terjadi. Maka jika kita menemukan dialog yang menggambarkan suasana, itu suatu bahan yang sangat berharga. Karena, dalam kejadian nyata dialog tidak bisa di ada-adakan yang sejatinya tidak ada.

        Kalau cerita fiksi, maka penulis bebas berimprovisasi dan berkreasi dengan khayalan dan dustanya.

        Oleh sebab itu, menulis narasi kisah nyata adalah lebih sulit daripada menulis narasi fiksi.
Karena ya itu tadi, jika dalam fiksi dialog tersebut bisa kita ciptakan sendiri, sedang dalam cerita nyata kita berusaha menemukan dan mencari-cari, mengingat-ingat dialog yang berkwalitas yang ada menggambarkan suasana kejadian dalam fragmen-fragmen narasi tersebut.

www.sketsarumah.com
www.sketsarumah.com Sederhana itu Lebih - Less is More. Desain bukanlah menambah-nambah biar berfungsi, tetapi desain adalah menyederhanakan agar berdaya guna.

Posting Komentar untuk "#12 Analisis Kisah Inspiratif "Gentar""

Menjadi Penulis Terampil
Hanya dari kebiasaan menulis sederhana
Motivasi Menulis

Gimana nih! memulai menulis

Motivasi Menulis
Kejutan dulu,
lalu Keteraturan

Bahasa Indonesia
Belajar
tentang Kalimat

Motivasi Menulis

Merekam objek ide tulisan

Bahasa Indonesia
Belajar
Menulis Artikel

Bahasa Indonesia
Belajar
tentang Kata

Motivasi Menulis
Agar Menulis
tidak Lumpuh

Bahasa Indonesia
Belajar
Gaya Bahasa

menulis.sketsarumah.com
Seputar #sejarahislam #biografi #salafushshalih #caramenulis #deskripsi , #eksposisi , #artikel , #essay , #feature , #ceritanyata , #cerpen nonfiksi , #novel nonfiksi , #kisah inspiratif , #biografi inspiratif di studio www.sketsarumah.com.

Ikuti yuk!
Telegram: t.me/menulissketsarumah_com
Twitter: twitter.com/menulisketsarmh

Simpan yuk!
WhatsApp: wa.me/+6285100138746 dengan nama: www.sketsarumah.com