Copas, salin (copy) - tempel (paste)
Sekarang ini, banyak sekali artikel-artikel yang diposting di dunia maya. Mau tema apa saja? Ada semua, tinggal mainkan keypad di isian "search" apapun aplikasinya. Setelah dapat, dan kita baca, puas mendapat informasi.
Kira-kira, apa yang tergambar dalam benak kita setelah baca? Kalau sketsarumah.com, pertama puas karena telah dapat info yang kita cari. Yang kedua, lebih lanjut mengira bahwa artikel itu "copas" alias copy - paste atau salin - tempel. Ketika, dicek ke blog, atau artikel-artikel yang lain ternyata benar bahwa banyak artikel yang sama. Plek, sampai koma dan titiknya. Tentu saja, jaman now sangat mudah mengetahui seseorang itu hanya copas atau orisinil tulisan dia. Kamu ketahuan!
Siapapun sekarang mampu mem-posting artikel-artikel yang dikehendaki. Tinggal tekan "salin" dimana ia mau dan "tempel" kemana ia mau. Sama halnya dengan desain rumah, misalnya, siapapun bisa "contek", tinggal "search", trus terapkan pada desain yang kita mau bangun.
Contoh lagi, tahu kaos "Dagadu" yang di Jogja itu? Juga telah banyak yang "nyontek", bahkan orang berani berbuat curang dengan menyablon merek "Dagadu" pada kaos Dagadu palsu itu. Pokoknya, banyak merek-merek yang dengan vulgar di "copas".
Akan tetapi apakah usaha mereka yang dicontek itu mati? Jawabannya: tidak.
Mereka tetap "eksis". Karena apa? Sebab, kreativitas usaha mereka tiada henti. Mereka mengeluarkan produk-produk terbaru terus-menerus dengan kreativitas seakan-akan tiada habisnya dari khasanah ide tanpa batas. Kok bisa ya? Ya bisa, karena mereka menguasai betul "basic" cara mereka berkreativitas.
Kita kembali kepada tema salin - tempel.
Apakah orang yang "copas" tersebut bisa membuat artikel lagi? Ujung-ujungnya "copas" lagi. Dan, kita membacanya sambil lalu saja sambil dalam benak kita berkata, "paling copas". Dan, sudah pasti kita tidak bisa menanamkan kepercayaan kepada orang tersebut. Apalagi kita tahu bahwa person atau usahanya memang tidak ahli dibidang yang terkait artikel tersebut.
Sedangkan kejujuran dan kepercayaan itu modal yang sangat vital dalam menjalani kehidupan di segala bidang. Dari segi muamalah, bidang usaha, semuanya. Tetapi jika tulisan itu kita buat dari gagasan kita sendiri, apa akibatnya? Dan gagasan itu akan mengalir terus tiada batas, tiada henti, jika kita tahu "ilmu dasar pabrik tulisan".
Kita rasa, kita sudah tahu semua maksud tulisan ini.
Dan, lebih fatal lagi jika orang yang "copas" tersebut salah dalam menampilkan artikel.
Contoh, dia pedagang atau pemasaran herbal. Nah, keahlian dia apa? Bidang herbal atau dagang? Artikel-artikel tentang herbal bolehlah dia "copas" untuk menyertai manfaat-manfaat dalam herbal yang dijual. Dan kita pasti tahu semua bahwa itu menukil semua dari produsen herbal atau copas itu tadi. Jika kita ingin konsultasi terhadap herbal yang terkait, tentu yang paling tepat adalah kepada produsen yang meracik herbal tersebut.
Adapun pemasar atau pedagang, maka hendaknya dia membuat artikel-artikel tentang pemasaran, bagaimana dia merngembangkan usahanya terkait misalnya masalah "positioning", "branding", cara menawarkan produk yang ia pasarkan, pelayanan setelah penjualan (after sales service), dan sebagainya. Ia bisa bercerita tentang kisah-kisah pelayanan dalam melayani konsumennya, kisah tentang bagaimana sulitnya menghadapi persaingan harga yang berlomba-lomba terjun bebas, dan sebagainya. Sehingga konsumen dan mitra produsen semakin percaya kepadanya.
Bahkan, lebih dari itu ilmu dia tentang pemasaran akan makin bertambah, karena dengan menulis jenis-jenis artikel bidang yang dia geluti akan "memaksa" dia mencari referensi. Dan, akan memaksa dia untuk membaca dan membaca. Otomatis ilmu pemasarannya bertambah. Usahanya terus terjadi perbaikan dengan masukan-masukan yang dia dapat dari bacaan-bacaan tentang pemasaran.
Apakah kita masih belum percaya dengan manfaat menulis?
Posting Komentar untuk "Copas, salin (copy) - tempel (paste)"