#05 Perbuatan dan Kausalitas (sebab - akibat) dalam Kisah Inspiratif
Tindak-tanduk bukanlah hanya merupakan suatu rangkaian peristiwa, akan tetapi lebih tepat lagi jika dikatakan Kisah Inspiratif adalah merupakan suatu rangkaian dari sebab-akibat.
Oleh karena itu, jika kita berbicara mengenai Kisah Inspiratif, kita sebenarnya berbicara pula mengenai kausalitas, kita berbicara mengenai sebab-akibat.Suatu hal atau tindakan terdahulu akan mengakibatkan hal lain atau tindakan yang timbul kemudian. Inilah wujud yang sebenarnya dari Kisah Inspiratif.
Kausalitas disini yang dimaksud adalah suatu alasan langsung mengapa suatu tindakan berikutnya terjadi.
Baik kausalitas maupun motivasi sama-sama berusaha menjawab pertanyaan Mengapa! Akan tetapi antara keduanya terdapat perbedaan.
Motivasi memang berusaha menjawab pertanyaan mengapa, tetapi alasan itu ada di dalam jiwa seseorang. Motivasi atau hasrat merupakan suatu tenaga atau kekuatan yang berada dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Ia dapat berupa sebuah gagasan, emosi, atau sesuatu suasana yang mendorong seseorang melakukan suatu tindakan. Motivasi merupakan sebab implisit yang paling dalam.
Sebaliknya dalam kausalitas kita juga berusaha menjawab pertanyaan mengapa, akan tetapi alasannya yang dikemukakan adalah sebuah alasan yang dapat diobservasi, yang dapat diketahui secara eksplisit (terlihat nyata oleh panca indera). Kausalitas selalu muncul dalam suatu rangkaian yang logis yang dapat dikontrol oleh akal sehat dan fakta-fakta.
Karena kita berbicara mengenai kausalitas, maka akan timbul pertanyaan bagi kita adalah:
Apa yang menjadi sebab awal dari seluruh rangkaian tindakan tersebut?
Dan, dalam kausalitas selalu disebutkan bahwa suatu peristiwa menyebabkan peristiwa yang lain. Peristiwa mana yang menjadi dasar dari seluruh sebab-akibat itu? Hampir semua Kisah Inspiratif yang menarik dan disukai pembaca, menampilkan manusia dalam seluruh proses kehidupannya. Akan tetapi, bukan manusianya yang pertama-tama menjadi sebab-musabab atau sebab awal rangkaian sebab-akibat dalam Kisah Inspiratif itu.
Jadi apa?
Yang menjadi dasar semua tindak-tanduk itu adalah motif-motif kemanusiaan dan karakter-karakter kemanusiaan yang tercakup dalam peristiwa-peristiwa itu. Maka dari itu, dalam menilai alasan-alasan yang sangat mendalam kita akan mengatakan, bahwa motif-motif dan karakter-karakter kemanusiaanlah yang menuntun kita kepada suatu peristiwa.
Si “aku” dalam kisah “Hanyut” berusaha melawan arus Beni dan teman-temannya dalam rekayasa “membolos bersama”, akan tetapi akhirnya terbawa arus juga secara terpaksa. Untuk itu harus diketahui motif apa mana yang menyebabkan ia melakukan itu. Ternyata sang “aku” melakukan itu karena ia menjabat sebagai ketua kelas, dan dibalik cerita tersebut perlu diketahui bahwa “aku” adalah murid yang terpandai juga di kelasnya. Tentu saja terpandai, jika tidak, mungkin ia tidak terpilih sebagai ketua kelas. Motif kedua ketika “aku” terseret arus ikut teman-temannya membolos, masih dalam kewajaran dan memang demikianlah yang telah terjadi. Walaupun “aku” adalah ketua kelas, akan tetapi dengan umur seusia tingkat SMP berkisar 14 tahun an, wajar jika “aku” masih labil. Perasaannya masih mendominasi akal pikirannya ketika dalam keadaan terjepit, bahkan malu sendirian berada di antara teman-teman murid perempuan kelasnya.
Si Beni yang cerdas dalam kisah “Hanyut” berusaha memprovokasi teman-temannya dan tak perduli dengan temannya sendiri si “aku”, kemungkinan besar mempunyai motif dendam yang ia sembunyikan sejak lama merasa tersaingi oleh “aku”, sehingga walaupun ia cerdas tetapi ia tak dipilih para guru sebagai ketua kelas. Dan, itu akibat sifat dia sendiri yang bengal dan urakan.
Motif-motif yang menggerakkan mengapa “aku” dan Beni melakukan tindakan-tindakan itu, dapat diungkap secara konkrit atau nyata dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi pada kisah tersebut. Dan, motif-motif itu selalu sejalan dengan karakter tokohnya.
“Aku” yang pemimpin akan tetapi penakut dan labil, dan Beni yang cerdas akan tetapi bengal dan urakan. Seorang tokoh akan mampu melaksanakan suatu motif tertentu jika motif itu sejalan dengan karakternya. Sehingga, tindak-tanduk manusia dalam kehidupan, dalam hal ini adalah dalam Kisah Inspiratif, hanya mempunyai makna dan akan menarik perhatian, bila tokoh-tokohnya terungkap sifat-sifat manusiawinya.
Kita menyadari bahwa, semua peristiwa selalu mengembalikan seluruh persoalan kepada masalah motif dan karakter. Salah satu pendapat yang umum diterima adalah:
Karakter manusia dalam derajat tertentu dibentuk oleh kejadian-kejadian pada waktu kelahiran, oleh latar belakang sosial, pendidikan dan semua faktor lain yang disebut lingkungan.
Semua hal ini sangat penting artinya bila kita mempersoalkan masalah kausalitas pada bukan suatu Kisah Inspiratif lagi, tetapi pada suatu cerita nyata yang lebih panjang lagi, yang mengkaitkan riwayat hidup seseorang. Dan, itu tak cukup hanya dalam satu Kisah Inspiratif, tetapi terdiri dari beberapa Kisah Inspiratif, bahkan banyak. Yang itu, akan menjadi episode-episode atau bab-bab dalam kisah kehidupan seseorang. Episode atau bab yang sebelumnya menjadi kausalitas atau sebab-akibat pada episode atau bab sesudahnya. Itulah kisah yang akan menjadi suatu kesatuan cerita nyata utuh perjalanan hidup seseorang, yang kita akan sebut dengan Biografi Inspiratif.
Sebagai contoh sederhana saja, perhatikan kisah "Hanyut" yang telah kita baca dan buat analisisnya. Karakter "aku" dalam kisah "Hanyut" yang selalu ingin disiplin, sesuai aturan, tanpa pelanggaran, dan cerdas pula dan motif-motif khusus yang akan timbul bersama karakter tersebut, harus dipahami sebagai akibat dari suatu peristiwa awal atau episode sebelumnya yang masih belum dimunculkan oleh penulis dalam bab tertentu. Ya, dikarenakan memang kita masih membahas satu Kisah Inspiratif saja. Padahal kita tahu bahwa suatu kejadian tentu akibat dari suatu kejadian lain sebelumnya. Dan pula, suatu kejadian akan mengakibatkan kejadian berikut setelahnya.
Mungkin saja, karakter si "aku" yang serba teratur, disiplin dan tanpa pelanggaran adalah hasil didikan orang tuanya di rumah. Dan, memang demikian jika kita mengacu kepada episode sebelumnya secara nyata keadaan keluarga si "aku". Episode sebelumnya, in syaa Allah akan dimunculkan penulis nanti ketika membahas dalam kategori Cara Menulis Biografi Inspiratif.
Jadi setiap tindak-tanduk manusia selalu mempersoalkan "mengapa"; "mengapa" terjadi sebuah peristiwa. Penulis tak akan berhasil dalam bercerita jika hanya berbicara mengenai peristiwa yang terjadi, dan bagaimana peristiwa itu terjadi, tanpa mempersoalkan mengapa peristiwa itu terjadi. Penulis bisa saja membatasi penulisan kisah pada persoalan apa dan bagaimana, tetapi dengan mengabaikan persoalan mengapa, maka ia tak memberi nilai hidup pada persoalan tersebut. Walau bagaimanapun hidup dan bagusnya teknik penyajian bercerita penulis, cerita itu tak akan menarik perhatian pembaca, jika pembaca tak menemukan atau merasakan makna yang tersirat di dalamnya.
Suatu kewajiban penulis yang harus dilakukan secara tuntas adalah menemukan atau menciptakan makna hidup dalam kisah yang disajikannya. Dan, untuk itu ia harus menjawab pertanyaan: Mengapa? Cerita atau kisah nyata menuntut penulis memasukkan mengapa dalam apa dan bagaimana untuk menciptakan kedalaman rasa dan kedahsyatan pengalaman.
Posting Komentar untuk "#05 Perbuatan dan Kausalitas (sebab - akibat) dalam Kisah Inspiratif"