#01 Pengertian Narasi, Kisah atau Cerita
Narasi atau Kisah atau Cerita adalah:
Suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.
atau
Suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu.
Narasi berusaha menjawab pertanyaan, "Apa yang telah terjadi?"
Untuk selanjutnya dan kemudahan, wacana tulisan Narasi atau Kisah atau Cerita mengacu pada satu definisi istilah, maka kita sebut saja di sini salah satunya saja yaitu Kisah.
Nah, hanya saja, antara kisah yang satu dengan kisah yang lain terdapat perbedaan, terkait tujuan dan sasarannya. Ada kisah yang bertujuan hanya memberi informasi kepada para pembaca, agar pengetahuannya bertambah luas yang di sini akan kita sebut dengan istilah Kisah Ekspositoris. Ada pula, kisah yang disusun dan disajikan sehingga mampu menimbulkan daya khayal para pembaca. Ia berusaha menyampaikan sebuah makna melalui daya khayal yang dimiliki kisah tersebut. Kisah seperti itu di sini kita akan sebut dengan Kisah Impresionistis.
Dan, di antara kedua ekstrim jenis kisah tersebut, terjalinlah bermacam-macam kisah dengan tingkat informasi yang semakin berkurang menuju tingkat daya khayal yang semakin bertambah. Semakin besar tingkat informasi suatu kisah, semakin kecil pula tingkat daya khayalnya, maka semakin bertambah luas pula pengetahuan para pembaca. Semakin besar tingkat daya khayal suatu kisah, semakin kecil pula tingkat informasi suatu kisah, maka semakin bertambah pula makna suatu kisah yang didapat oleh para pembaca.Dalam bentuk wacana tulisan Deskripsi, juga terdapat dua jenis, yaitu Deskripsi Ekspositoris dan Deskripsi Impresionistis. Dalam Deskripsi Ekspositoris hanyalah merupakan pemaparan atau penggambaran suatu objek atau keadaan dengan urutan yang sangat logis, sedang Deskripsi Impresionistis tidak sekedar hanya penggambaran suatu objek, akan tetapi ada satu kesan yang ingin ditonjolkan.
Nah, begitu pula dalam kisah, Kisah Impresionistis juga ingin menimbulkan atau menonjolkan satu kesan kepada para pembaca. Dengan kata lain, Kisah Impresionistis berusaha untuk memberi suatu maksud tertentu, menyampaikan amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar.
Perlu diketahui juga, deskripsi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan sejelas-jelasnya suatu objek sehingga seolah-olah objek tersebut berada di depan mata kepala para pembaca, maka kisah merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha menceritakan suatu kejadian atau peristiwa sehingga seakan-akan para pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Oleh sebab itu, unsur yang paling penting pada sebuah kisah adalah unsur perbuatan atau tindakan.
Namun, jika kisah hanya menyampaikan kepada para pembaca suatu kejadian atau peristiwa, maka secara sepintas sulit dibedakan antara kisah dengan deskripsi, karena suatu peristiwa atau proses dapat juga disajikan dengan metode deskripsi. Oleh sebab itu, mustilah ada unsur lain yang membedakannya, yaitu unsur waktu. Dengan demikian, pengertian kisah mencakup dua unsur dasar, yaitu perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu. Bila deskripsi memaparkan suatu objek secara statis, maka kisah menggambarkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu.
Berikutnya akan dijelaskan lebih rinci tentang Kisah Ekspositoris dan Kisah Impresionistis, dan perbedaan-perbedaannya, agar kita tahu tingkat informasi dan tingkat daya khayal suatu kisah. Lebih dari itu kita akan mampu menentukan bobot informasi dan daya khayal dari kisah yang akan kita tuliskan. Semua itu tergantung kembali kepada tujuan dan sasaran yang kita ingin capai, lebih ke arah memberi pengetahuankah ataukah lebih ke arah kesan, pesan atau amanat yang ingin kita tonjolkan.
Posting Komentar untuk "#01 Pengertian Narasi, Kisah atau Cerita"