Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

#09 Macam-macam Kalimat Tunggal

 2. Macam-macam Kalimat Tunggal

Tiap situasi membangkitkan situasi yang berbeda-beda. Tanggapan itu kemudian disalurkan dengan perantaraan bentuk-bentuk bahasa yang harus mencerminkan kembali situasi tadi. Sebab itu bentuk-bentuk bahasa dalam hal ini kalimat, dapat dibeda-bedakan berdasarkan perbedaan situasi dan bentuk-bentuk khusus yang digunakan. Berdasarkan macamnya kalimat tunggal dapat digolongkan atas:
  1. Kalimat berita
  2. Kalimat tanya
  3. Kalimat perintah

2.1. Kalimat berita

Kalimat berita adalah kalimat yang mendukung suatu pengungkapan peristiwa atau kejadian. Orang yang menyampaikan peristiwa tersebut, berusaha mengungkapkannya seobjektif mungkin. Ia boleh menyampaikan suatu hal secara langsung, yakni langsung mengucapkan tutur orang lain, atau menyampaikan secara tak langsung dengan pengolahannya sendiri. Sebab itu kalimat berita dapat bersifat ucapan langsung atau ucapan tidak langsung.

Misalnya:

a. Ucapan langsung:
  • Ia mengatakan, “Saya tak mau membayar utang itu.”
  • “Dahulu orang yang masyhur itu berdiam di sini,” katanya sejurus kemudian.

b. Ucapan tak langsung:
  • Ayah membeli sebidang tanah.
  • Ia pernah sekali datang ke mari.
  • Saya bertemu dengan dia di depan stasiun Gambir.

Ciri-ciri formal yang dapat membedakan kalimat berita dari macam-macam kalimat yang lain hanyalah intonasinya yang netral, tak ada suatu bagian yang lebih dipentingkan dari yang lain. Susunan kalimat tak dapat dijadikan ciri-ciri karena susunannya hampir sama saja dengan susunan kalimat-kalimat lain. Kadang-kadang kita mendapat ciri formal lain, misalnya kata-kata tanya pada kalimat tanya, serta macam-macam kata tugas pada beberapa macam kalimat perintah.

Suatu bagian dari kalimat berita dapat dijadikan pokok pembicaraan. Dalam hal ini bagian yang dipentingkan tersebut dapat ditempatkan di depan kalimat, atau bagian yang bersangkutan mendapat intonasi yang lebih keras. Intonasi yang lebih keras yang menyertai kalimat berita semacam ini disebut intonasi pementing.

2.2. Kalimat tanya

Dalam membahas kalimat tanya, dapat kita jelaskan dalam beberapa poin :

1.Yang dimaksud dengan kalimat tanya adalah:

kalimat yang mengandung suatu permintaan agar kita diberitahu sesuatu karena kita tidak mengetahui sesuatu hal. 

Bila kita membandingkan kalimat tanya dengan kalimat berita maka terdapat beberapa ciri yang dengan tegas membedakannya dengan kalimat berita.
Ciri-ciri tersebut adalah:
a. Intonasi yang digunakan adalah intonasi tanya.
b. Sering mempergunakan kata tanya.
c. Dapat pula mempergunakan partikel tanya -kah.

2.Kata-kata tanya yang biasa digunakan dalam sebuah kalimat tanya, dapat digolongkan berdasarkan sifat dan maksud pertanyaan:
a. Yang menanyakan benda atau hal: apa, dari apa, untuk apa, dan sebagainya.
b. Yang menanyakan manusia: siapa, dari siapa.
c. Yang menanyakan jumlah: berapa.
d. Yang menanyakan pilihan beberapa hal atau barang: mana.
e. Yang menanyakan tempat: di mana, ke mana, dari mana.
f. Yang menanyakan waktu: bila, bilamana, kapan, apabila.
g. Yang menanyakan keadaan atau situasi: bagaimana, betapa.
h. Yang menanyakan sebab: mengapa, apa sebab, dan sebagainya.

3.Pada umumnya semua kalimat tanya menghendaki suatu jawaban atas isi pertanyaan tersebut. Tetapi ada pula pertanyaan yang sama sekali tidak menghendaki jawaban, dan dipakai sebagai suatu cara dalam gaya bahasa; pertanyaan semacam ini disebut pertanyaan retoris. Pertanyaan retoris biasa dipakai dalam pidato-pidato atau percakapan-percakapan lain di mana pendengar sudah mengetahui atau dianggap sudah mengetahui jawabannya.
  • Apakah saudara-saudara akan diam saja melihat kemungkaran tersebut merajalela?
Ada pula semacam pertanyaan lain yang sebenarnya sama nilainya dengan perintah, dimana si penanya sudah mengetahui jawabannya.
  • Apakah engkau mau membersihkan masjid pagi ini?
Jadi dapat disimpulkan bahwa sekurang-kurangnya ada 3 macam kalimat tanya:
a. Pertanyaan biasa.
b. Pertanyaan  retoris.
c. Pertanyaan yang senilai dengan perintah.

4.Di samping pembagian di atas, kalimat tanya dapat dibagi lagi menurut cakupan terhadap isi pertanyaan tersebut. Kita dapat menekan seluruh rangkaian pertanyaan itu, yang berarti tidak ada bagian yang lebih dipentingkan atau kita hanya mementingkan salah satu bagian yang menjadi pokok pertanyaaan kita. Hasil jawabannya pun akan berbeda dengan kedua macam pertanyaan tersebut.
Macam kalimat pertama akan menghasilkan jawaban ya atau tidak  sedangkan pertanyaan macam yang kedua menghasilkan jawaban sesuai dengan bagian yang dipentingkan.
Jadi berdasarkan penekanan atau cakupan isi pertanyaan, kalimat tanya dapat dibagi atas:
a. Pertanyaan total: 
  • Engkau mengatakan hal itu? Ya! Tidak
  • Engkau belajar bersama dia? Ya! Tidak!
b. Pertanyaan partial: 
  • Siapa yang mengatakan hal itu? Ali!
  • Di mana engkau belajar? Di sekolah.
5.Ada suatu hal yang perlu diperhatikan tentang kalimat tanya itu. Di atas telah dikatakan bahwa ciri dari kalimat tanya adalah intonasi tanya. Tetapi dalam percakapan sehari-hari, sering terjadi bahwa dalam kalimat tanya yang memakai kata tanya tidak terdengar intonasi tanya, sedangkan kalimat tanya yang tidak memakai kata tanya selalu memakai intonasi tanya. 

Jadi ciri intonasi tanya dan kata tanya merupakan ciri yang amat penting bagi kalimat tanya. Tetapi bila kalimat tanya mengandung kata tanya kita boleh memilih antara: mempergunakan intonasi tanya, atau boleh juga mempergunakan intonasi berita (biasa).

2.3. Kalimat perintah

Yang disebut perintah adalah 
menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki. 

Sebab itu perintah meliputi suruhan yang keras hingga ke permintaan yang sangat halus. Begitu pula suatu perintah dapat ditafsirkan sebagai mengijinkan seseorang untuk mengerjakan sesuatu, atau menyatakan syarat untuk terjadinya sesuatu, malahan sampai kepada tafsiran makna ejekan atau sindiran.

Suatu perintah dapat pula berbalik dari menyuruh berbuat sesuatu menjadi mencegah atau melarang berbuat sesuatu. Makna mana yang didukung oleh kalimat perintah tersebut, tergantung pula dari situasi yang dimasukinya.

1.Karena itu kita dapat memperinci kemungkinan kalimat perintah menjadi:
a. Perintah biasa:
  • Usirlah anjing itu!
  • Pergilah dari sini!
  • Kerjakanlah soal ini sebaik-baiknya!
b. Permintaan: Dalam permintaan sikap orang yang menyuruh lebih merendah, misalnya:
  • Tolong sampaikan kepadanya, bahwa ia boleh datang besok!
  • Coba ambilkan saya buku itu!
c. Ijin: memperkenankan seseorang untuk berbuat sesuatu:
  • Ambillah buku itu, seberapa kausuka!
  • Masuklah ke dalam, kalau Anda perlu!
d. Ajakan:
  • Marilah kita beristirahat sebentar!
  • Baiklah kamu menyusul dia ke sana!
e. Syarat: adalah semacam perintah yang mengandung syarat untuk terpenuhnya sesuatu hal:
  • Tanyakanlah kepadanya, tentu ia akan menerangkannya kepadamu!
f. Cemooh atau sindiran: adalah perintah yang mengandung ejekan, karena kita yakin bahwa yang diperintah tak akan melakukannya:
  • Buatlah itu sendiri, kalau kau ahli!
  • Pukullah dia, kalau engkau berani!
g. Larangan: adalah semacam perintah yang mencegah berbuat sesuatu:
  • Jangan lewat di sini!
  • Jangan bicara!
2.Setelah mengadakan perincian isi bermacam-macam kalimat perintah, baiklah kita melihat ciri-ciri kalimat perintah, agar lebih jelaslah perbedaan antara kalimat perintah, kalimat tanya dan kalimat berita. Ciri-ciri suatu kalimat perintah:
  1. Intonasi keras (terutama perintah biasa dan larangan).
  2. Kata kerja yang mendukung isi perintah itu biasanya merupakan kata dasar.
  3. Mempergunakan partikel pengeras -lah.
***

Tugas Latihan

       Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini di buku tulis/kertas jawaban! 
1.Buatlah contoh kalimat berita :
- dengan ucapan langsung.
- dengan ucapan tak langsung.

2.Buatlah contoh kalimat tanya:
- pertanyaan retoris
- pertanyaan yang senilai dengan perintah.

3.Buatlah Kalimat Perintah yang mengandung:
- permintaan
- ajakan
- syarat
- cemooh atau sindiran

  Lihatlah contoh-contoh kalimat tersebut pada materi untuk memudahkan kalian membuatnya.
www.sketsarumah.com
www.sketsarumah.com Sederhana itu Lebih - Less is More. Desain bukanlah menambah-nambah biar berfungsi, tetapi desain adalah menyederhanakan agar berdaya guna.

Posting Komentar untuk "#09 Macam-macam Kalimat Tunggal"

Menjadi Penulis Terampil
Hanya dari kebiasaan menulis sederhana
Motivasi Menulis

Gimana nih! memulai menulis

Motivasi Menulis
Kejutan dulu,
lalu Keteraturan

Bahasa Indonesia
Belajar
tentang Kalimat

Motivasi Menulis

Merekam objek ide tulisan

Bahasa Indonesia
Belajar
Menulis Artikel

Bahasa Indonesia
Belajar
tentang Kata

Motivasi Menulis
Agar Menulis
tidak Lumpuh

Bahasa Indonesia
Belajar
Gaya Bahasa

menulis.sketsarumah.com
Seputar #sejarahislam #biografi #salafushshalih #caramenulis #deskripsi , #eksposisi , #artikel , #essay , #feature , #ceritanyata , #cerpen nonfiksi , #novel nonfiksi , #kisah inspiratif , #biografi inspiratif di studio www.sketsarumah.com.

Ikuti yuk!
Telegram: t.me/menulissketsarumah_com
Twitter: twitter.com/menulisketsarmh

Simpan yuk!
WhatsApp: wa.me/+6285100138746 dengan nama: www.sketsarumah.com