Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Al-Mu'awwidzatain

Asbabun Nuzul Al-Mu'awwidzatain - oleh Al-Imam Jalaluddin Abu Abdurrahman As-Suyuthi

          Dan, dikeluarkan oleh Al-Baihaqi dari "Dala'il An-Nubuwwah" dari jalannya Al-Kalbi dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas telah berkata, "Rasulullah shalallahu alaihi wasallam telah sakit keras, maka datanglah kepada beliau dua malaikat. Salah satu dari keduanya duduk di sisi kepala beliau dan yang lain di sisi kedua kaki beliau. 

          Maka, malaikat yang di sisi kedua kaki beliau berkata kepada malaikat di sisi kepala beliau shalallahu alaihi wasallam, "Bagaimana menurutmu?"
          "Guna-guna," jawab malaikat yang berada di sisi kepala beliau.
          "Dan, apakah guna-guna itu?" malaikat di sisi kedua kaki beliau bertanya kembali.
          Malaikat di sisi kepala beliaupun menjawab, "Sihir."
          Malaikat di sisi kaki beliau bertanya, "Siapa yang telah menyihir beliau?"
          "Labid bin Al-A'sham orang Yahudi," jawab malaikat di sisi kepala beliau.
          Malaikat di sisi kaki beliau bertanya, "Dimanakah ia?" 

        "Di sumur keluarga Fulan di bawah batu besar di dalam gulungan. Carilah gulungan tersebut. Maka, kuraslah air sumur tersebut dan angkatlah batu besar itu. Kemudian ambillah gulungan itu, lalu bakarlah," jawab malaikat yang di sisi kepala beliau shalallahu alaihi wasallam.

          Kemudian, ketika pagi hari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mengutus Ammar bin Yasir dengan sekelompok manusia, dan mencari gulungan tersebut. Maka, ketika itu airnya seperti air hena'. Lalu mereka menguras air tersebut kemudian mengangkat batu besar dan mengeluarkan gulungan itu dan membakarnya.

          Dan ketika itu ternyata terlihat di dalamnya sebelas ikatan (simpul). Dan, turunlah pada beliau shalallahu alaihi wasallam dua surat tersebut. Ketika beliau membaca ayat, terlepaslah satu simpul. ( قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ) dan ( قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ).

          Hadits ini, asalnya mempunyai penguat dalam kitab Ash-Shahih dengan tanpa menyebutkan turunnya dua surat tersebut dan juga memiliki penguat dengan turunnya kedua surat tersebut.

          Dan, Abu Nuaim mengeluarkan dalam Al-Dala'il dari jalan Abu Ja'far Ar-Razi dari Rabi' bin Anas dari Anas bin Malik telah berkata, "Orang Yahudi telah melakukan sesuatu kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, maka sesuatu telah menimpa beliau dari yang demikian dan sangat sakit. Maka para sahabat beliau masuk kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam dan mengira sesungguhnya terjadi sesuatu atas beliau. Maka, Jibril datang kepada Nabi dengan Al-Mu'awwidzatain, dan berlindung kepada Allah dengan kedua surat tersebut. Lalu Nabi shalallahu alaihi wasallam keluar kepada para sahabatnya dalam keadaan sehat.

          Dan, ini adalah akhir kitab ini, dan segala puji bagi Allah ta'ala atas kesempurnaanNya dan semoga Allah memberi shalawat atas Sayidina Muhammad Shalallahu alaihi wasallam dan semoga penghormatan dan keselamatan selalu tercurah kepada beliau shalallahu alaihi wasallam.


Tafsir Al-Mu'awwidzatain

Tafsir Surat An-Nas (Makkiyah)

Disalin dari Terjemah Tafsir As-Sa'di oleh Al-Ustadz Idral Harits, At-Tuqa, Jogjakarta.

Allah subhana wa ta'ala berfirman (1-6),
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ * قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ (1) مَلِكِ النَّاسِۙ (2) اِلٰهِ النَّاسِۙ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ (4)الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)

Katakanlah, "Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia,
Raja manusia,
Sembahan manusia,
dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi,
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
dari golongan jin dan manusia.
Raja manusia,
Sembahan manusia,
dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi,
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
dari golongan jin dan manusia."


Tafsir

          Surat ini mengandung permohonan perlindungan kepada Rabb, Raja, dan Sembahan manusia dari setan yang merupakan pangkal dan inti semua kejahatan. Di antara godaan dan kejahatannya itu, dia membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. Dia jadikan kejahatan itu indah dalam pandangan mereka. Dia tampilkan kejahatan tersebut dalam rupa yang elok dan dia bangkitkan keinginan mereka untuk mengerjakannya. Sebaliknya, dia jadikan kebaikan sebagai sesuatu yang buruk bagi mereka dan dia tahan-tahan mereka supaya tidak mengerjakannya. Dia tampilkan kebaikan itu  dalam rupa yang tidak sebenarnya.

          Demikianlah keadaan setan itu selama-lamanya. Dia senantiasa membisikkan kejahatan dan mundur jika seseorang mengingat Rabbnya dan memohon pertolongan-Nya untuk mengusirnya.
        Maka dari itu, sepantasnyalah manusia senantiasa meminta pertolongan dan perlindungan dengan sifat rububiyah Allah pada manusia seluruhnya. Bahkan, makhluk ini seluruhnya berada di bawah rububiyah dan kekuasaan Allah subhana wa ta 'ala. Semua yang melata (di alsm semesta ini), Dialah yang memegang ubun-ubunnya.

          Hendaklah mereka juga meminta perlindungan dengan sifat-sifat uluhiyah-Nya yang untuk itulah Allah menciptakan mereka. Oleh karena itu, tidaklah sempurna (tujuan penciptaan tersebut) melainkan dengan menjauhkan kejahatan musuh mereka yang selalu berusaha menghentikan dan menghalangi mereka dari tujuan tersebut serta ingin menjadikan mereka sebagai golongannya agar bersama-sama menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.

          Bisikan untuk berbuat jahat ini tidak hanya berasal dari jin, tetapi juga dari manusia. Oleh sebab itulah, Allah subhana wa ta'ala berfirman, مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (dari golongan jin dan manusia.)

          Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, sejak awal hingga akhir, lahir dan batin. Kita mohon kepada Allah subhana wa ta'ala agar Dia menyempurnakan nikmat-Nya, memaafkan dosa kita yang menghalangi kita dari sebagian besar berkah-Nya, dan mengampuni kesalahan dan syahwat yang membawa hati kita pergi meninggalkan tadabur ayat-ayat-Nya. Kita juga berharap kepada Allah agar janganlah Dia menghalangi kita dari kebaikan yang ada di sisi-Nya karena kejahatan yang ada pada kita. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah melainkan orang-orang yang kafir dan yang sesat.

          Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah kepada Rasul-Nya, Muhammad, beserta keluarga dan sahabatnya sekalian, dengan shalawat dan salam yang bersambung selama-lamanya.

Tafsir Surat Al-Falaq (Makkiyah)

Allah Subhana wa ta'ala berfirman (1-5),
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ * قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ (5)

Katakanlah, "Aku berlindung kepada Rabb Yang Menguasai Subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila ia telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki."

Tafsir

         Maksudnya, قُلْ (Katakanlah) sambil meminta perlindungan, اَعُوْذُ (Aku berlindung). Artinya (aku berlindung).  

         بِرَبِّ الْفَلَقِۙ (kepada Rabb yang menguasai subuh), yakni Rabb yang membelah biji dan butiran kurma serta menyingsingkan pagi.       

        مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ (dari kejahatan makhluk-Nya). Ayat ini meliputi semua yang telah diciptakan oleh Allah, baik manusia, jin maupun binatang. Pencipta makhluk tersebut dimintai perlindungan dari kejahatan yang ada pada makhluk tersebut.

          Kemudian, Dia menyebutkan makhluk yang khusus setelah menyebutkan makhluk secara umum.
          Allah Subhana wa ta'ala berfirman, وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ (dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita). Artinya, berlindung dari kejahatan semua yang ada pada malam hari ketika malam tersebut menyelimuti manusia dan berkeliaran padanya roh-roh jahat dan binatang-binatang yang menyakiti.

          Firman Allah Subhana wa ta'ala,  وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ (dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus pada buhul-buhul). Artinya, berlindung dari kejahatan para wanita tukang sihir yang meminta bantuan untuk sihir mereka melalui embusan pada buhul-buhul yang mereka buat untuk menyihir.

          Firman Allah Subhana wa ta'ala, وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ (dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki).

          Al-Hasid (orang yang dengki) ialah orang yang menyukai hilangnya nikmat dari orang lain lalu berusaha untuk melenyapkannya dengan berbagai cara yang dia mampu. Oleh karena itu, sangat diperlukan berlindung kepada Allah dari kejahatannya dan menggagalkan tipu dayanya.

          Termasuk dalam hal ini adalah 'ain. ('Ain adalah pandangan mata yang bisa mencelakakan orang lain.) 'Ain ini tidak akan muncul kecuali dari orang yang dengki, jahat tabiatnya, dan buruk jiwanya.

          Dengan demikian, surat ini berisi isti'adzah (permohonan perlindungan) dari semua jenis kejahatan, baik secara umum maupun secara khusus. Surat ini juga menunjukkan bahwa sihir itu memiliki hakikat yang dikhawatirkan bahayanya dan bahwa manusia perlu meminta perlindungan kepada Allah dari sihir dan ahli sihir.

***

#menulissetiaphari
#menyalinsetiaphari
www.sketsarumah.com
www.sketsarumah.com Sederhana itu Lebih - Less is More. Desain bukanlah menambah-nambah biar berfungsi, tetapi desain adalah menyederhanakan agar berdaya guna.

Posting Komentar untuk "Al-Mu'awwidzatain"

Menjadi Penulis Terampil
Hanya dari kebiasaan menulis sederhana
Motivasi Menulis

Gimana nih! memulai menulis

Motivasi Menulis
Kejutan dulu,
lalu Keteraturan

Bahasa Indonesia
Belajar
tentang Kalimat

Motivasi Menulis

Merekam objek ide tulisan

Bahasa Indonesia
Belajar
Menulis Artikel

Bahasa Indonesia
Belajar
tentang Kata

Motivasi Menulis
Agar Menulis
tidak Lumpuh

Bahasa Indonesia
Belajar
Gaya Bahasa

menulis.sketsarumah.com
Seputar #sejarahislam #biografi #salafushshalih #caramenulis #deskripsi , #eksposisi , #artikel , #essay , #feature , #ceritanyata , #cerpen nonfiksi , #novel nonfiksi , #kisah inspiratif , #biografi inspiratif di studio www.sketsarumah.com.

Ikuti yuk!
Telegram: t.me/menulissketsarumah_com
Twitter: twitter.com/menulisketsarmh

Simpan yuk!
WhatsApp: wa.me/+6285100138746 dengan nama: www.sketsarumah.com