Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

#03 Kata Keterangan

1.5  Kata Keterangan atau Adverbia

          Kata-kata Keterangan atau Adverbia adalah kata-kata yang memberi keterangan tentang:
1. Kata Kerja
2. Kata Sifat
3. Kata Keterangan
4. Kata Bilangan
5. Seluruh Kalimat

          Kata Keterangan oleh Tata bahasa Lama ditempatkan sebagai satu jenis kata. Di sini kita lihat sekali lagi kekurangan atau kelemahan dari dasar-dasar yang digunakan untuk menentukan jenis kata. 

Kata keterangan tidak lain adalah suatu kata atau kelompok kata yang menduduki suatu fungsi tertentu, yaitu fungsi untuk menerangkan kata kerja, kata sifat, kata keterangan yang masing-masingnya menduduki pula suatu peran, jabatan atau fungsi dalam kalimat. (lihat pembahasan Gatra-gatra Tambahan dalam buku Kalimat)

          Oleh karena itu bila kita mengikuti dengan cermat pembagian yang telah dicapai oleh Tata bahasa Lama, akan tampak bahwa dalam beberapa hal akan timbul kekacauan atau kekaburan, sebab ada kata yang sudah kita golongkan sebagai kata keterangan nanti akan dimasukkan lagi dalam kata depan, atau bagian dari kata keterangan itu sebenarnya adalah kata sifat, dan sebagainya.

          Kata keterangan secara tata bahasa lama dapat dibagi-bagi lagi atas beberapa macam berdasarkan artinya atau lebih baik berdasarkan fungsinya dalam kalimat.

1.5.1.  KATA KETERANGAN KUALITATIF (ADVERBIUM KUALITATIF)

          Adalah Kata Keterangan yang menerangkan atau menjelaskan suasana atau situasi dari suatu perbuatan:

Ia berjalan perlahan-lahan.
Ia mengucapkan dengan nyaring.

          Biasanya Kata Keterangan ini dinyatakan dengan mempergunakan kata depan: 

dengan + Kata Sifat 

          Jadi sudah tampak disini bahwa Kata Keterangan itu bukan merupakan suatu jenis kata tetapi adalah suatu fungsi atau jabatan dari suatu kata atau kelompok kata dalam sebuah kalimat.

1.5.2. KATA KETERANGAN WAKTU (ADVERBIUM TEMPORAL)

          Adalah keterangan yang menunjukkan atau menjelaskan berlangsungnya suatu peristiwa dalam suatu bidang waktu

sekarang, nanti, kemarin, kemudian, sesudah itu, lusa, sebelum, minggu depan, bulan depan dan lain-lain.

          Kata-kata seperti: sudah, telah, akan, sedang, tidak termasuk dalam keterangan waktu, sebab kata-kata tersebut tidak menunjukkan suatu bidang waktu berlangsungnya suatu tindakan, tetapi menunjukkan berlangsungnya suatu peristiwa secara objektif (lihat pada bahasan yang akan datang pada judul  Keterangan Aspek).

1.5.3. KATA KETERANGAN TEMPAT (ADVERBIUM LOKATIF)

          Segala macam kata ini memberi penjelasan atas berlangsungnya suatu peristiwa atau perbuatan dalam suatu ruang, seperti: 

di sini, di situ, di sana, ke mari, ke sana, di rumah, di Bandung, dari Jakarta dan sebagainya.

          Dari contoh-contoh di atas yang secara konvensional dianggap Kata Keterangan Tempat, jelas tampak bahwa golongan kata ini pun bukan suatu jenis kata, tetapi merupakan suatu kelompok kata yang menduduki suatu fungsi tertentu dalam kalimat. Keterangan Tempat yang dimaksudkan dalam Tata-tata bahasa lama terdiri dari dua bagian yaitu; 

Kata Depan (di, ke, dalam) dan 
Kata Benda atau Kata Ganti Penunjuk (rumah, sini, sana, Bandung, dan lain-lain).

1.5.4. KATA KETERANGAN KECARAAN (KETERANGAN MODALITAS)

          Adalah kata-kata yang menjelaskan suatu peristiwa karena tanggapan si pembicara atas berlangsungnya peristiwa tersebut. 

          Dalam hal ini subjektivitas lebih ditonjolkan. Keterangan ini menunjukkan sikap pembicara, bagaimana cara ia melihat persoalan tersebut. Pernyataan sikap pembicara atau tanggapan pembicara atas berlangsungnya peristiwa tersebut dapat berupa:

a) Kepastian: memang, niscaya, pasti, sungguh, tentu, tidak, bukannya, bukan.
b) Pengakuan: ya, benar, betul, malahan, sebenarnya.
c) Kesangsian: agaknya, barangkali, entah, mungkin, rasanya, rupanya, dan lain-lain.
d) Keinginan /Harapan: moga-moga, mudah-mudahan.
e) Ajakan: baik, mari, hendaknya, kiranya.
f) Larangan: jangan.
g) Keheranan: masakan, mustahil, mana boleh.

Catatan: Kata tidak menyatakan kepastian dengan mengingkarkan sesuatu: begitu juga kata bukan.
Kata tidak dipakai untuk menyatakan ingkaran biasa, ingkaran pada perbuatan, keadaan, hal atau segenap kalimat,
sedangkan bukan menyatakan suatu pertentangan dan menyangkal bagian dari suatu kalimat.

1.5.5.  KATA KETERANGAN ASPEK

Bila kata Keterangan Modalitas memberi penjelasan tentang tanggapan pembicara atas suatu peristiwa, maka 

Keterangan Aspek menjelaskan berlangsungnya suatu peristiwa secara objektif, bahwa suatu peristiwa terjadi dengan sendirinya tanpa suatu pengaruh atau pandangan dari pembicara. 

Keterangan Aspek dapat dibagi-bagi lagi atas bermacam-macam:

a) Aspek Inkoatif: menunjukkan suatu peristiwa pada proses permulaan berlangsungnya.  
Contoh: Saya pun berangkatlah.

b) Aspek Duratif: adalah keterangan aspek yang menunjukkan bahwa suatu peristiwa tengah berlangsung
sedang, sementara.
Contoh: Saya sedang belajar ilmu Fiqih.

c) Aspek Perfektif: adalah keterangan aspek yang menyatakan bahwa suatu peristiwa telah mencapai titik penyelesaiannya
sudah, telah.
Contoh: Ali telah menulis artikel. 

d) Aspek Momental: menyatakan suatu peristiwa terjadi pada suatu saat yang pendek.
Contoh: Ada Pelangi yang muncul setelah hujan deras mengguyur Temanggung.

e) Aspek Repetitif: menyatakan bahwa suatu perbuatan terjadi berulang-ulang.
Contoh: Ia memukul-mukul anak itu.
Dalam kata ‘memukul-mukul’ terkandung aspek repetitif, yaitu perbuatan memukul itu terjadi berulang-ulang.

f) Aspek Frekuentatif: menunjukkan bahwa suatu peristiwa sering terjadi.
Contoh: Dia sering ke mari.

g) Aspek Habituatif: menyatakan bahwa perbuatan itu terjadi karena suatu kebiasaan: 
Contoh: Ia biasa membaca kitab di bawah pohon itu.

Catatan: Tidak ada keharusan bahwa keterangan aspek itu dinyatakan dengan jelas oleh suatu kata keterangan (= secara eksplisit). Suatu kata kerja misalnya dengan sendirinya sudah mengandung suatu aspek tertentu, atau hubungan kalimat tertentu akan menghasilkan suatu aspek tertentu pula.

1.5.6. KATA KETERANGAN DERAJAT (KETERANGAN KUANTITATIF)

  Adalah keterangan yang menjelaskan derajat sifat suatu Kata Benda atau Kata ganti dan juga derajat berlangsungnya suatu peristiwa atau jumlah dan banyaknya suatu tindakan dikerjakan

amat, hampir, kira-kira, sedikit, cukup, hanya, satu kali, dua kali, dan seterusnya.

Contoh: 
Ahmad cukup cerdas.
Tembakan Amir hampir mengenainya.

1.5.7.  KATA KETERANGAN ALAT (KETERANGAN INSTRUMENTAL)

          Adalah keterangan yang menjelaskan dengan alat manakah suatu proses itu berlangsung

Keterangan semacam ini biasanya  dinyatakan oleh kata 

dengan + kata benda.

Ia memukul anjing itu dengan tongkat.
Anak itu menjolok buah dengan galah, dan sebagainya.

1.5.8.  KETERANGAN KESERTAAN (KETERANGAN KOMITATIF)

          Adalah keterangan yang menyatakan pengikut-sertaan seseorang dalam suatu perbuatan atau tindakan:

Saya pergi ke pasar bersama ibu.

1.5.9. KETERANGAN SYARAT (KETERANGAN KONDISIONAL)

  Adalah keterangan yang menerangkan terjadinya suatu proses di bawah syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhinya: 

jikalau, seandainya, jika, dan sebagainya.

Contoh: Seandainya nilaimu bagus, ayah akan memberi hadiah.

1.5.10. KETERANGAN PERLAWANAN (KETERANGAN KONSESIF)

          Adalah keterangan yang membantah sesuatu peristiwa yang telah diperkatakan terlebih dahulu. 

          Keterangan ini biasanya didahului oleh kata-kata: 
meskipun, sungguhpun, biarpun, biar, meski,
jika. . . . . . . sekalipun, biar. . . . . . . sekalipun.

Contoh: Biar hujan sekalipun, ia tetap berangkat ke sekolah.

1.5.11. KETERANGAN SEBAB (KETERANGAN KAUSAL)

  Adalah keterangan yang memberi keterangan mengapa sesuatu peristiwa telah berlangsung.

  Kata-kata yang menunjukkan keterangan sebab adalah: 

sebab, karena, oleh karena, oleh sebab, oleh karena itu, oleh karenanya, dan sebagainya.

Contoh: Hasan tidak berangkat ke kantor, karena sakit.

1.5.12. KETERANGAN AKIBAT (KETERANGAN KONSEKUTIF)

          Adalah keterangan yang menjelaskan akibat yang terjadi karena suatu peristiwa atau perbuatan. 

Akibat adalah hasil dari suatu perbuatan yang tidak diharapkan atau yang tidak dengan sengaja dicapai, tetapi terjadi dalam hubungan sebab-akibat. Keterangan ini biasanya didahului oleh kata-kata: 

sehingga, oleh karena itu, oleh sebab itu, dan lain-lain.

Contoh: Penggundulan hutan terjadi dimana-mana, sehingga bencana banjir bandang telah menyapu kota tersebut.

1.5.13. KETERANGAN TUJUAN (KETERANGAN FINAL)

  Adalah keterangan yang menerangkan hasil atau tujuan dari sesuatu proses. Tujuan itu pada hakekatnya adalah suatu akibat, tetapi akibat yang sengaja dicapai atau memang dikehendaki demikian. 

  Kata-kata yang menyatakan keterangan tujuan adalah: 

supaya, agar, agar supaya, hendak, untuk, guna, buat.

Contoh: Husain rajin belajar, supaya lulus dalam ujian sekolah.

1.5.14. KETERANGAN PERBANDINGAN (KETERANGAN KOMPARATIF)

  Adalah keterangan yang menjelaskan sesuatu perbuatan dengan mengadakan perbandingan suatu proses dengan proses yang lain, suatu keadaan dengan keadaan yang lain. 

          Kata-kata yang dipakai untuk menyatakan perbandingan itu adalah:

sebagai, seperti, seakan-akan, laksana, umpama, bagaikan.

Contoh: Zuhri memacu sepedanya dengan cepat, bagaikan kilat menyambar.

1.5.15. KETERANGAN PERWATASAN

  Adalah keterangan yang memberi penjelasan dalam hal-hal mana saja suatu proses berlangsung, dan yang mana tidak:

kecuali, hanya.

Contoh: Ambillah semua buah tersebut, kecuali yang telah kubungkus.

***

Tugas Latihan

          Jawablah pertanyaan di bawah ini di buku tulis/kertas jawaban!
Telah kita pelajari ada 14 macam Kata Keterangan. Buatlah 14 kalimat yang masing-masing kalimatnya menggunakan satu macam dari Kata Keterangan tersebut!
www.sketsarumah.com
www.sketsarumah.com Sederhana itu Lebih - Less is More. Desain bukanlah menambah-nambah biar berfungsi, tetapi desain adalah menyederhanakan agar berdaya guna.

Posting Komentar untuk "#03 Kata Keterangan"

Menjadi Penulis Terampil
Hanya dari kebiasaan menulis sederhana
Motivasi Menulis

Gimana nih! memulai menulis

Motivasi Menulis
Kejutan dulu,
lalu Keteraturan

Bahasa Indonesia
Belajar
tentang Kalimat

Motivasi Menulis

Merekam objek ide tulisan

Bahasa Indonesia
Belajar
Menulis Artikel

Bahasa Indonesia
Belajar
tentang Kata

Motivasi Menulis
Agar Menulis
tidak Lumpuh

Bahasa Indonesia
Belajar
Gaya Bahasa

menulis.sketsarumah.com
Seputar #sejarahislam #biografi #salafushshalih #caramenulis #deskripsi , #eksposisi , #artikel , #essay , #feature , #ceritanyata , #cerpen nonfiksi , #novel nonfiksi , #kisah inspiratif , #biografi inspiratif di studio www.sketsarumah.com.

Ikuti yuk!
Telegram: t.me/menulissketsarumah_com
Twitter: twitter.com/menulisketsarmh

Simpan yuk!
WhatsApp: wa.me/+6285100138746 dengan nama: www.sketsarumah.com