#01 Deskripsi Orang
Suatu deskripsi mengenai seseorang mustilah menceritakan secara jelas dan terperinci tentang orang itu. Namun, kita mengakui juga bahwa manusia adalah makhluk yang paling kompleks di permukaan bumi kita ini. Sehingga sangat sulit membuat deskripsi secara lengkap dan memuaskan. Kekompleksannya bukan karena struktur wujud tubuhnya yang sulit dianalisa atau digambarkan, tetapi karena manusia mempunyai segi-segi lain yang tidak dimiliki oleh makhluk-makhluk lain, yaitu jiwa, akal dan budi pekerti.
Seorang penulis mungkin saja ia berhasil membuat deskripsi tentang bentuk tubuh, wajah, dan anggota-anggota badan lainnya yang dapat direkam oleh pancaindera, akan tetapi menampilkan deskripsi mengenai hal-hal yang berada di balik tabir fisik seseorang merupakan suatu masalah yang lebih kompleks. Karena adanya jiwa, akal dan budi pekerti, maka seseorang pada saat ini mungkin saja perangainya dan tindak-tanduknya berlainan, dibandingkan dengan seseorang yang sama pada satu menit yang lalu. Bahkan bisa saja terjadi apa yang oleh seseorang berkata ia tak bisa terima suatu hal karena nuraninya, lalu sebentar kemudian akan berbuat lain dari apa yang dikatakannya tadi.
Maka, yang paling mungkin adalah seorang penulis mampu mendeskripsikan seseorang bersifat sugestif. Ia hanya bisa mendeskripsikan pada satu sisi saja dan dalam satu situasi tertentu saja. Setiap orang hidup dengan bermacam-macam peran. Suatu saat dia bertindak sebagai seorang pelajar atau santri, sebentar kemudian tanpa terasa dengan melesatnya waktu ia berperan sebagai guru, esok lusa mungkin sebagai penterjemah, dan seterusnya.
Sehingga, sering terjadi bahwa citra tentang diri kita sendiri mungkin sangat berlainan dengan anggapan orang-orang tua tentang kita, atau anggapan para guru-guru, atau gambaran kawan-kawan kita tentang diri kita. Maka, deskripsi tentang diri sendiri dalam suatu autobiografi mungkin lebih dipercaya dari pada deskripsi tentang diri kita oleh seorang penulis lain.
Namun, sebaliknya pun deskripsi dalam autobiografi oleh diri kita sendiri bisa juga menyimpang dan tidak jujur, karena mungkin terlalu subjektif, atau kurang memberikan pertimbangan yang baik dilihat dari berbagai persoalan yang mungkin ini hanya mampu dilihat oleh orang lain.
Satu-satunya deskripsi yang lengkap tentang seorang tokoh, hanya mungkin sanggup diungkap dalam suatu buku tebal, yang memuat berbagai analisa tentang tokoh itu dalam berbagai situasi. Deskripsi itupun bukan ditulis oleh hanya seorang pengarang, akan tetapi digarap oleh beberapa pengarang yang telah melakukan pengamatan dengan cermat. Dalam kenyataannya ini sulit dilakukan.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut, maka diambil saja beberapa topik tertentu yang dapat memberikan sugesti atau penekanan tertentu pula tentang tokoh yang dideskripsikan. Misalnya, mengenai pribadinya, watak, fisiknya, dan sebagainya dalam bentuk deskripsi yang singkat. Deskripsi semacam itu harus dibatasi pada suatu sudut pandang tertentu, dan pada detail-detail yang benar-benar telah diseleksi dengan cermat.
Seorang penulis yang profesional, jika membuat deskripsi seorang tokoh mustilah mendapat data,
Apakah ciri-ciri utama yang menjadi persoalan yang paling sugestif tentang kepribadian sang tokoh tadi? Tingkah laku, tampan, dan sebagainya yang memberi sugesti paling penting dapat diketahui pada momen-momen mana dalam kisah, dan dapat disaksikan dalam kisah oleh tokoh lainnya siapa?
Menggambarkan tentang bentuk fisik (morfologi tubuh) seseorang untuk dihubungkan dengan watak dan bakat seseorang sering menyesatkan. Seseorang yang berwajah tampan, gagah dan menarik mungkin saja mempunyai watak yang jahat, tak bermoral dan tidak disukai oleh masyarakat lingkungannya. Sebaliknya, mungkin saja ada orang yang berparas menakutkan dan tidak simpatik mempunyai hati "emas", berbudi luhur dan belas kasihan.
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa, deskripsi tentang bentuk luar, yakni misalkan bentuk tubuh dan pakaian, pada umumnya merupakan aspek-aspek yang objektif. Itu karena didasarkan atas detail-detail yang dapat dilihat atau yang nampak nyata dan diuji kebenarannya oleh setiap orang. Unsur-unsur fisik dianggap merupakan unsur yang memberi kemungkinan paling objektif selama tujuannya hanya menampilkan deskripsi tentang bentuk fisik, tanpa sesuatu maksud tambahan.
Penggambaran tentang pakaian, perhiasan, rumahnya dan sebagainya dapat pula dipergunakan untuk menggambarkan watak seseorang. Apa yang dimiliki seseorang sekurang-kurangnya akan mencerminkan kegemaran, kesukaan dan keadaan jiwa tokohnya.
Jika penulis ingin memakai unsur-unsur fisik itu untuk mengungkapkan kepribadian tokohnya, maka penulis musti sanggup menunjukkan hubungan timbal balik yang setepat-tepatnya antara keadaan fisiknya dengan keadaan batinnya. Pakaian rapih, rambut yang selalu tersisir baik, kebersihan yang selalu menyertai seorang tokoh, setidaknya merupakan pencerminan atau indikator dari keadaan psikisnya, yang tentu saja menginginkan kebersihan dan kerapihan. Unsur-unsur deskripsi fisik semacam ini mampu diolah sebaik-baiknya untuk menimbulkan tulisan yang bersifat impresionistis atau menyeleksi unsur-unsur yang dipilih sesuai kesan yang akan ditimbulkan.
Pembahasan tentang deskripsi orang ini berlanjut pada postingan Bidang-bidang Deskripsi Orang (2) < KLIK /TAP
Posting Komentar untuk "#01 Deskripsi Orang"