#11 Melenturkan Pikiran
Ada lima gerak plastis dalam berpikir. Untuk itu butuh sedikit imajinasi.
Aku tamasya ke gunung.
Komunis itu kejam.
dan sebagainya.
Kalimat-kalimat utama yang pendek itu masih bisa kita kembangkan lagi menjadi tulisan yang lebih panjang, lebih rinci, dan lebih jelas.
Kita bisa berlatih dengan membuat kalimat-kalimat inti dari suatu tulisan. Atau bisa juga membuat catatan singkat dari pengalaman kita yang paling menarik hari ini. Latihan menciutkan atau memadatkan ini membantu kita mengabadikankan dan menyimpan ide dalam gudang ide kita. Esok lusa, ide tersebut bisa dikembangkan kembali dan ditata dengan cara baru. Hal itu juga berguna melatih insting kita untuk jeli melihat tulisan yang bertele-tele, dan perlu adanya editan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa latihan mengkonkretkan nilai-nilai abstrak ke tindakan atau peristiwa nyata. Dari nilai-nilai abstrak yang paling kita kenal seperti cinta, keberanian, kelembutan, dan sebagainya sampai nilai-nilai abstrak yang sulit dimengerti seperti eksistensi, esensi, substansi, idealisme, dan sebagainya.
Bagaimana praktek latihannya? Kita bisa berlatih menulis atau menceritakan ulang sesuatu yang telah tertulis.Tentu disini bukan meng"copy" plek tulisan yang ada. Kalau demikian namanya "menjiplak". Namun, menulis atau menceritakan kembali dengan cara yang baru.
Pikiran kita pun tak banyak beda dengan otot tubuh kita. Musuh utama berpikir kreatif adalah kejumudan, pikiran yang beku dan membatu. Kreatifitas memerlukan fleksibilitas. Lima mekanisme berpikir itu adalah jurus-jurus mematikan musuh kreatifitas, yang harus dilatih. Semakin kita plastis dan tangkas, semakin kita mudah mengatasi kebuntuan. Semakin cepat pula kita memanen ide.
- Mengembangkan
- Menciutkan
- Menaikkan
- Menurunkan
- Menyamping
Mengembangkan
Imajinasikan gerak mengembang, dari yang sempit menjadi lebar, dari yang kecil menjadi besar. Kita bisa mengembangkan tulisan atau cerita. Sering kita jumpai kalimat-kalimat yang masih umum atau global, seperti :Aku tamasya ke gunung.
Komunis itu kejam.
dan sebagainya.
Kalimat-kalimat utama yang pendek itu masih bisa kita kembangkan lagi menjadi tulisan yang lebih panjang, lebih rinci, dan lebih jelas.
Mungkin kita pernah dengan istilah paragraf deduktif. Nah, itulah dia.
Dalam kenyataan sehari-haripun, berpikirlah untuk mengembangkan sesuatu. Jangan cepat menganggap remeh atau tak berharga sesuatu atau seseorang. Berpikirlah bahwa segala sesuatu bisa dikembangkan menjadi lebih besar dan bermakna. Sesuatu yang kecil, di mata penulis mampu dijadikan menjadi sesuatu yang patut dipermasalahkan dan penuh makna yang dalam.
Dalam kenyataan sehari-haripun, berpikirlah untuk mengembangkan sesuatu. Jangan cepat menganggap remeh atau tak berharga sesuatu atau seseorang. Berpikirlah bahwa segala sesuatu bisa dikembangkan menjadi lebih besar dan bermakna. Sesuatu yang kecil, di mata penulis mampu dijadikan menjadi sesuatu yang patut dipermasalahkan dan penuh makna yang dalam.
Menciutkan
Imajinasikan kembali gerak menciut, suatu proses menuju suatu konsentrasi, terpusat. Pengkristalan. Suatu tulisan panjang atau cerita dapat kita ciutkan menjadi tulisan, cerita mini, atau sinopsis. Tulisan panjang atau kisah-kisah nyata panjang yang berbobot bisa diperas menjadi beberapa inti, opini ataupun kata-kata mutiara (quote) yang memiliki kejutan dan tenaga sendiri.Kita bisa berlatih dengan membuat kalimat-kalimat inti dari suatu tulisan. Atau bisa juga membuat catatan singkat dari pengalaman kita yang paling menarik hari ini. Latihan menciutkan atau memadatkan ini membantu kita mengabadikankan dan menyimpan ide dalam gudang ide kita. Esok lusa, ide tersebut bisa dikembangkan kembali dan ditata dengan cara baru. Hal itu juga berguna melatih insting kita untuk jeli melihat tulisan yang bertele-tele, dan perlu adanya editan.
Dan, jika ini ada dalam bentuk paragraf disebut paragraf induktif.
Untuk mengerti sesuatu yang abstrak, akan diberi contoh. Hal yang konkret misalnya "memberi makan orang miskin", kita "naikkan" menjadi sesuatu yang abstrak bahwa itu adalah "kebaikan". Kata "kebaikan" adalah sesuatu yang abstrak, bukan konkret atau bukan suatu pengalaman nyata. Berpikir dengan gerak "menaikkan" ini memang hampir mirip dengan berpikir "menciutkan". Akan tetapi jika kita pandang lebih tajam lagi, terlihat perbedaannya. Menciutkan hanya mencari saripatinya, sedang menaikkan merumuskan sesuatu yang berwujud atau nyata menjadi tidak berwujud.
Menaikkan
Khayalkanlah, kita menaikkan benda dari bawah ke atas, dari dekat pusat gravitasi bumi menjauhi pusat gravitasi. Dari terkekang terhadap gaya berat melawan gaya berat. Agak berat memang. Itulah dunia abstrak. Jadi, yang dimaksud menaikkan disini adalah menjadikan hal-hal konkret menjadi abstrak. Dan, memang butuh gerak plastis pikiran yang agak berat.Untuk mengerti sesuatu yang abstrak, akan diberi contoh. Hal yang konkret misalnya "memberi makan orang miskin", kita "naikkan" menjadi sesuatu yang abstrak bahwa itu adalah "kebaikan". Kata "kebaikan" adalah sesuatu yang abstrak, bukan konkret atau bukan suatu pengalaman nyata. Berpikir dengan gerak "menaikkan" ini memang hampir mirip dengan berpikir "menciutkan". Akan tetapi jika kita pandang lebih tajam lagi, terlihat perbedaannya. Menciutkan hanya mencari saripatinya, sedang menaikkan merumuskan sesuatu yang berwujud atau nyata menjadi tidak berwujud.
Menurunkan
Sudah dapat kita tebak, setelah kita memahami gerak berpikir "menaikkan" tentu "menurunkan" adalah kebalikannya. Kita kiaskan dari menurunkan sesuatu dari suatu tempat tinggi sehingga ada di hadapan kita. Seperti, mengunduh file dari dunia maya ke perangkat kita. Dengan kata lain, menurunkan ide-ide abstrak ke hal-hal yang konkret.Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa latihan mengkonkretkan nilai-nilai abstrak ke tindakan atau peristiwa nyata. Dari nilai-nilai abstrak yang paling kita kenal seperti cinta, keberanian, kelembutan, dan sebagainya sampai nilai-nilai abstrak yang sulit dimengerti seperti eksistensi, esensi, substansi, idealisme, dan sebagainya.
Menyamping
Yang dimaksud "menyamping" disini adalah "memindahkan", "menggandakan", atau "mengulang". Dalam hal ini tidak ada perubahan luasan seperti pada "mengembang" dan "menciut". Dan, tak ada perubahan tingkatan seperti pada "menaikkan" dan "menurunkan". Akan tetapi, yang terjadi adalah perpindahan tempat atau pengulangan tempat pada waktu yang berlainan.Bagaimana praktek latihannya? Kita bisa berlatih menulis atau menceritakan ulang sesuatu yang telah tertulis.Tentu disini bukan meng"copy" plek tulisan yang ada. Kalau demikian namanya "menjiplak". Namun, menulis atau menceritakan kembali dengan cara yang baru.
Apa sih guna melenturkan pikiran?
Lima gerak pikiran di atas ibarat jurus-jurus dasar olahraga bela diri. Bela diri yang lentur, maju, mundur, berkelit, menyamping, menyerang atau menyusut sesuai keperluan. Agar piawai, perlu dilatih secara rutin. Otot-otot yang kaku adalah penyakit dan musuh dalam keahlian tersebut. Urat-urat tubuh musti dibiasakan dengan gerakan-gerakan.Pikiran kita pun tak banyak beda dengan otot tubuh kita. Musuh utama berpikir kreatif adalah kejumudan, pikiran yang beku dan membatu. Kreatifitas memerlukan fleksibilitas. Lima mekanisme berpikir itu adalah jurus-jurus mematikan musuh kreatifitas, yang harus dilatih. Semakin kita plastis dan tangkas, semakin kita mudah mengatasi kebuntuan. Semakin cepat pula kita memanen ide.
Tugas Latihan
Untuk berikutnya kita akan coba memakai gerak "menyamping" pikiran kita dalam menulis ulang artikel. Tulislah kembali dengan cara baru, kalimat-kalimat baru akan tetapi dengan makna yang sama.
NB : Untuk kalimat-kalimat yang berisi dalil-dalil Al Qur'an, Al Hadits, perkataan Ulama dan fakta berupa berita tidak boleh diubah. Tulis kembali apa adanya.
Pilihlah salah satu dari 2 alternatif artikel di bawah ini:
- Artikel "Putuskan Saja!" dengan Rangka atau Outline yang telah kita pelajari di : #04 Pengenalan Eksposisi .
- Pilihlah artikel dalam majalah di perpustakaan. Cari artikel yang membahas fenomena atau kasus-kasus kontemporer (masa kini) terkait dengan masalah diniyah. Jangan memilih artikel Kisah atau Sejarah.
Mohon, jangan melihat kunci jawaban sebelum mencoba mmenulis ulang artikel tersebut.
Kunci jawaban : KLIK /TAP > DISINI
Posting Komentar untuk "#11 Melenturkan Pikiran"